Jannahdengan 'And (surga) Arloji dengan Jam Tangan Lafazh Musytarak Lafazh musytarak adalah lafazh kulli yang mempunyai lebih dari satu arti. Contoh : 'Ain, nar, jannah (bahasa Arab) Lagu, saran, ribut (bahasa Indonesia ) 'Ain (bahasa Arab) bisa mengandung arti mata dan mata air. Nar bisa mengandung arti api dan neraka. Diriwayatkandidalam Shahih Bukhari, Rasul saw bersabda "ma baina baiti wa min bari roudhah min riyadhil jannah" diantara mimbarku dan rumahku adalah tamannya surga. Yaitu tempat diantara mimbar dan makam beliau saw, beberapa meter itu adalah Raudhah yang disitu adalah tempat yang sangat diberkahi oleh Allah Swt. Dan turunnya Jibril sering Di antara rumahku dan mimbarku ada raudhah min riyadhil Jannah (sebuah taman di antara taman-taman surga." (HR. Bukhari) Berdasarkan info, pintu dibuka ba'da subuh hingga pukul 09.30 Waktu Arab Saudi (WAS). Untuk siang hari, ba'da zuhur sampai pukul 15.30 WAS. Total jemaah perempuan mengantre lebih kurang selama dua jam. Di antara rumahku dan mimbarku ada raudhah min riyadhil Jannah (sebuah taman di antara taman-taman surga)." (HR. Bukhari) Makna hadits ini menyatakan bahwa raudhah mempunyai keistimewaan tersendiri dan umat muslim yang melaksanakan sholat disana seolah-olah mereka sedang duduk di salah satu taman surga. Muzdalifahjuga mendoakan ayah mertuanya yang telah pergi menghadap sang ilahi."Selamat jalan Ayah, Ayah sosok yang baik & pengertian & penyabar.""Tidak per ArtiRaudhah Min Riyadhil Jannah, Hadits Keutamaan Shalat & Doa nya. One Day One Ayat: QS Al Qalam Ayat 68, Ujian Bagi Ash-habul Jannah - AsSajidin.com. allahumma inna nas aluka ridhoka wal jannah wa na'udzubika min sakhotika wannar, Doa Selesei Sholat - YouTube. Arti Asmaul Husna Al-Hadi dan Al-Hakim: Makna serta Teladannya . Menurut ulama ahli fiqih, syarat wajib haji adalah beragama Islam, berakal sehat, sehat secara jasmani dan rohani, baligh, mencapai usia dewasa, merdeka dan mampu, baik secara fisik, mental dan juga tidak termasuk rukun haji, berkunjung ke Raudhah menjadi salah satu tujuan jemaah haji. Mengapa? Karena Raudhah merupakan tempat yang memiliki keistimewaan sebagaimana disampaikan Nabi Muhammad بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِRasulullah Saw bersabda “di antara rumahku dan mimbarku ada raudhah min riyadhil jannah sebuah taman di antara taman-taman surga.” HR. Bukhari. Baca juga…Ibnu Hajar rahimahullah menyebutkan bahwa, Raudhah itu tempat seperti taman surga, orang yang memasukinya akan mendapat ketenangan dan kedamaian batin, beribadah di tempat ini akan membuat pelakunya masuk surga, kelak Raudhah akan dipindahkan ke surga dan menjadi salah satu taman di bahasa raudhah berasal dari bahasa Arab yang berarti taman. Raudhah merupakan tempat yang paling mulia di masjid Nabawi, Madinah al-Munawwarah. Dahulu tempat ini merupakan area antara rumah nabi Muhammad Saw dan mimbar tempat beliau berkhutbah di Masjid Nabawi yang asli, sebelum mengalami seluas + 330 m2 ini selalu didatangi jamaah umrah dan haji yang berziarah ke masjid Nabawi. Umat muslim yang melaksanakan shalat di Raudhah seolah-olah mereka sedang duduk di salah satu taman surga. Shalat yang dilakukan di sana memiliki banyak Rasulullah Saw lebih memakmurkan area Raudhah ini daripada bagian lainnya. Saat berada di masjid, beliau lebih senang mengerjakan salat sunnah di Raudhah, ketika menggelar majelis taklim beliau juga memilih untuk menggelarnya di Raudhah, dan ketika datang beberapa tamu dari luar kota Rasulullah Saw pun menemuinya di artinya Raudhah memang tempat yang istimewa. Namun, sayang dalam dua tahun terakhir ini, nampaknya keinginan jemaah haji Indonesia untuk berkunjung ke Raudhah harus tertahan akibat mewabahnya virus ini berdampak pada kebijakan pemerintah Arab Saudi yang tidak mengijinkan calon jamaah haji asal Indonesia datang melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, Makkah informasi dari Kementerian Agama Republik Indonesia, dari 60 ribu orang kuota jamaah haji tahun ini, sebagian adalah WNI yang menetap di Saudi. Dan tercatat lebih dari 320 orang yang menjadi jamaah haji tahun ini. Artinya banyak WNI yang belum berkesempatan melaksanakan ibadah haji. Baca juga…Dengan demikian, bisa dipastikan banyak yang tidak dapat mengunjungi Raudhah. Tidak mendapat berbagai keistimewaan darinya, serta tidak akan merasakan kenikmatan melaksanakan ibadah di kemudian, kapan wabah covid-19 ini akan berakhir? Kapan kita bisa mengujungi Raudhah? Wallahu a’lam umat Islam semestinya kita tidak boleh putus asa lantaran tidak bisa mengunjungi Raudhah. Karena sejatinya Raudhah yang berarti taman surga itu ada di sekeliling kita. Bahkan ada di setiap waktu dan sisi kehidupan perhatikan sabda Rasulullah Saw, berikut iniإِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ ؛ فَارْتَعُوا “. قَالُوا وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ ؟ قَالَ ” ” حِلَقُ الذِّكْرِAnas bin Malik ra meriwayatkan bahwa beliau Saw bersabda, “Jika kamu melewati taman-taman surga, maka singgahlah dengan senang”. Para sahabat bertanya “Apakah taman-taman surga itu?” Beliau menjawab “Hilaqudz Dzikr kelompok-kelompok dzikir.” HR. Tirmidzi.Berdasarkan hadits tersebut, maka jelaslah Raudhah min Riyadhil Jannah itu ada di sekeliling kita, yakni majelis dzikir. Lalu mengapa majelis dzikir disebut sebagai Raudhah taman surga? karena majelis dzikir memiliki banyak majelis dzikir adalah taman surga di dunia ini. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, siapa ingin menempati taman-taman surga di dunia, hendaklah dia menempati majelis-majelis dzikir; karena ia adalah taman-taman majelis dzikir merupakan majelis malaikat. Majelis dzikir menjadi penyebab turunnya ketenangan dan rahmat serta Allah membanggakannya kepada يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا حَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُRasulullah Saw bersabda, “Tidaklah sekelompok orang duduk berdzikir kepada Allah Swt, kecuali para malaikat mengelilingi mereka, rahmat Allah meliputi mereka, ketentraman turun kepada mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat yang ada di sisi-Nya. HR. Muslim.Ada banyak pilihan bagi umat Islam untuk bisa meraih Raudhah min Riyadhil Jannah. Salah satunya hadir di majelis dua makna dzikir tersebut. Makna aam umum dan makna khashkhusus. Majelis dzikir secara umum artinya majelis ilmu. Kehadiran kita di majelis ilmu pengajian, kuliah, diskusi merupakan upaya meraih Raudhatul jannah taman surga-Nya Allah majelis dzikir secara khusus adalah majelis yang digunakan untuk berdzikir kepada Allah Swt. Beberapa dzikir yang biasa diucapkan adalah tasbih ucapan subhanallah, takbir, ucapan Allah akbar, tahmid, ucapan alhamdulillah, istighfar ucapan astaghfirullah, tahlil ucapan laa ilaaha illa Allah.Namun dari sekian kalimat dzikir tersebut yang paling utama adalah kalimat laa ilaha illa Allah. Maka hadirnya kita di majelis-majelis dzikir merupakan bagian dari upaya meraih raudhah min riyadhil kita bisa memanfaatkan majelis dzikir yang ada di sekeliling kita guna meraih ridha-Nya. Amin ya Rabbal Saepuloh Hai! nama saya Sulthan Fathir. Saat ini saya bersekolah di SMPIT AS SYIFA BOARDING SCHOOL JALANCAGAK SUBANG. Apa Itu Raudhah Masjid Nabawi ?Taman Surga Di DuniaKeutamaan Sholat di Masjid NabawiMustajabnya Doa di Raudhah NabawiLokasi Raudhah NabawiEnam Pilar usthuwaanah Penting Di RaudhahTiang AisyahTiang TaubahTiang As-SarirTiang Al-HarasTiang Al-WufudTiang Mukhallaqah Raudhah Masjid Nabawi menjadi tempat tujuan yang paling ingin didatangi oleh banyak jamaah haji dan umroh. Alasan Raudhah Masjid Nabawi didatangi oleh banyak jamaah haji dan umroh karena Raudhah Masjid Nabawi adalah taman surga di dunia yang memiliki keutamaan. Keutamaan salah satunya adalah doa akan dikabulkan oleh Allah SWT jika berdoa di Raudhah Masjid Nabawi. Masjid Nabawi merupakan salah satu tempat suci untuk umat Islam selain Masjidil Haram dan Masjid Al Aqsa Palestina. Masjid Nabawi dahulu menjadi pusat dakwah Rasulullah SAW setelah hijrah dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 M. Bagian Masjid Nabawi dulunya adalah rumah Nabi Muhammad SAW. Ada banyak keutamaan Masjid Nabawi di Madinah, salah satunya adalah jika sholat di sana pahala dilipatgandakan seribu kali daripada masjid lainnya di dunia kecuali Masjidil Haram. Dan keutamaan yang paling istimewa di Masjid Nabawi Madinah adalah Raudhah Masjid Nabawi. sumber Raudhah Masjid Nabawi adalah sebuah bagian dari kompleks Masjid Nabawi di Madinah. Raudhah Masjid Nabawi merupakan tempat yang memiliki keistimewaan yang luar biasa. Raudhah Masjid Nabawi dulunya adalah taman yang terbentang di antara rumah Rasulullah SAW dengan mimbar Masjid Nabawi Madinah. Namun, saat ini tempat ini menjadi bagian perluasan Masjid Nabawi untuk menambaha daya tampung jamaah yang semakin hari semakin banyak. Raudhah Masjid Nabawi bisa dikenali dengan beberapa ciri-ciri, yaitu ada karpet yang terbentang di tempat itu dengan warna karpet hijau muda yang unik. Ciri ciri ini mudah dikenali karena mayoritas ruanag didalam Masjid Nabawi ini di balut dengan karpet berwarna merah. Taman Surga Di Dunia sumber Raudhah sendiri memiliki arti “taman surga” sesuai dengan sebutan lengkapnya, Raudlatul jannah. Sebutan ini berasal dari Rasulullah SAW sendiri di dalam sebuah hadis beliau Rasulullah SAW bersabda ِ“Di antara rumahku dan mimbarku ada raudhah min riyadhil Jannah sebuah taman di antara taman-taman surga.” HR. Bukhari Sehingga para ulama memaknai hadis ini bahwa Raudhah Masjid Nabawi adalah tempat yang paling istimewa di Masjid Nabawi. Tempat ini seperti surga di dunia, jika di surga nanati semua permintaan akan dikabulkan oleh Allah SWT, maka jika berdoa di Raudhah Masjid Nabawi, Alloh SWT akan mengabulkan doa tersebut. Keutamaan Sholat di Masjid Nabawi sumber Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda “Shalat di masjidku ini lebih baik dari seribu shalat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram. Dan shalat di masjid itu Masjidil Haram lebih baik dari seratus shalat di masjid ini Masjid Nabawi.” HR. Bukhari Muslim Keutamaan sholat di Masjid Nabawi saja banyak umat Islam ingin melakukannya karena banyaknya pahala hanya dilakukan sekali sholat saja, apalagi jika sholat dilakukan berkali-kali, pasti pahala yang sangat banyak bisa didapatkan. Belum lagi jika sholat di lakukan di Raudhah Masjid Nabawi, selain mendapatkan pahala yang berlipat-lipat juga doa akan dikabulkan oleh Alloh SWT. Jadi sholat di Raudhah Masjid Nabawi akan mendapatkan dua keutamaan tadi. Sehingga Raudhah Masjid Nabawi selalu dipenuhi oleh jamaah. Mustajabnya Doa di Raudhah Nabawi sumber Ibadah yang dilakukan di Raudhah Masjid Nabawi tidak hanya sholat saja. Tetapi ibadah ibadah lainnya seperti i’tikaf, berdzikir, istigfar, dan membaca Al Qur’an. Hal ini merujuk pada fatwa Syaikh Abdullah bin Jibrin. Dan yang paling utama dilakukan bagi jamaah adlah berdoa karena doa di Raudhah Masjid Nabawi sangat mustajab. Permohonan dilakuakn dengan penuh kerendahan hati dan ikhlas. Keutamaan Masjid Nabawi tidak hanya di sudut Raudhah Masjid Nabawi, tetapi di tiap-tiap sudut Masjid Nabawi juga banyak yang memiliki keistimewaan Lokasi Raudhah Nabawi Lokasi Raudhah Nabawi berada di antara makam Rasulullah SAW dan mimbar yang memiliki luas sekitar 144 meter persegi. Pada lokasi tersebut terdapat tanda-tanda seperti pilar-pilar berwarna putih dengan ornamen khas yang indah. Enam Pilar usthuwaanah Penting Di Raudhah Di dalam Raudhah Nabawi terdapat enam pilar penting yang umat Islam harus ketahui. Mengenal sejarah Islam masa lalu akan menambah kecintaan yang lebih terhadap tempat-tempat yang di muliakan oleh Allah SWT. Tiang Aisyah Tiang Aisyah posisinya berada di tengah Raudhah. Dari mimbar dan dinding makam Rasulullah, SAW, tiang Aisyah adalah tiang ketiga. Pada tiang ini bisa dikenali karena terdapat tulisan dalam bahasa Arab “Usthuwaanah Aisyah”. Selain bernama tiang Aisyah, tiang ini juga disebut usthuwaanah Muhajirin. Disebut usthuwaanah Muhajirin karena orang-orang Muhajirin, setelah hijrah kemudian tinggal berdekatan dengan tempat ini. Selain sebutan usthuwaanah Muhajirin juga disebut usthuwaanah Al-Qur’an. Aisyah RA meriwayatkan hadis Rasulullah yang mengatakan, “Ada tempat yang sangat penting di dalam Masjid Nabawi yang mulia, jika seorang mengetahuinya, mereka akan mengadakan undian untuk mendapatkan kesempatan agar bisa salat di sana.” HR. Imam Tabrani Kemudian pernah para sahabat suatu hari bertanya kepada Aisyah tentang tempat ini, namun Aisyah menolak memberitahukannya. Sehingga para sahabat kemudian memperhatikan Abdullah bin Zubair RA, keponakan Aisyah, yang salat dekat tiang Aisyah. Dari situlah para sahabat berpendapat bahwa ada keutamaan sholat di tempat itu. Tiang Taubah Tiang Taubah berada di antara tiang Aisyah dan tiang As-Sarir dinding makam Rasulullah. Tiang Taubah memiliki nama lain yang lebih populer yaitu tiang Abu Lubabah. Tiang As-Sarir Kata As-Sarir sendiri memiliki arti tempat tidur. Tiang As-Sarir berada di sisi timur atau di samping tiang at-Taubah yang menempel dengan dinding makam Rasulullah SAW. Tiang Al-Haras Tiang Al-Haras berada menempel pada dinding makam Rasulullah SAW, sisi utara tiang As-Sarir. Tiang Al-Haras tempat para sahabat mengawal Rasulullah SAW dan tempat itu dijadikan sebagai pos keamanan untuk menjaga keselamatan dan keamanan Rasulullah SAW, samapai datang jaminan keamanan dari Allah SAW sendiri. Tiang Al-Haras juga disebut usthuwaanah Ali, sebab Ali ra yang paling sering bertugas menjaga Rasulullah SAW. Tiang Al-Wufud Tiang Al-Wufud berada paling utara dari tiang As-Sarir dan tiang Al-Haras, tiang ini juga menempel dengan dinding makam Rasulullah SAW. Tiang Al-Wufud dulunya tempat Rasulullah SAW menerima tamu tamu pentingnya, baik petinggi-petinggi Arab maupun orang penting dan terkemuka dari para sahabat. Tiang Mukhallaqah Tiang Mukhallaqah merupakan tiang dimana tempat pohon kurma yang dijadikan sandaran Nabi SAW saat berkhutbah Jumat. Setelah pohon kurma ini tidak dijadikan sandaran lagi oleh Nabi SAW karena sudah ada mimbar baru yang dibuatkan oleh sahabat Anshor, maka pohon kurma tersebut menangis. Kemudian Nabi SAW mendekati pohon kurma tersebut dan memeluknya hingga tenang. Sejak peristiwa tersebut pohon kurma tersebut di beri wewangian Khaluq. Dan dimana pohon kurma dulu berdiri sekarang di sebut tiang Mukhallaqah. Jadi, beberapa tiang bersejarah ini masih terawat dengan baik pada tempat sebenarnya di dalam Raudhah Masjid Nabawi. Bagi jamaah yang ditakdirkan Allah SWT bisa berziarah kesana jangan melewatkan kesempatan baik untuk melakukan ibadah ditempat-tempat istimewa tersebut. Wa allahu’alam. The Rawdah Riyad ul-Jannah, inside the oldest part of Masjid an-Nabawi, is a small section which extends from the eastern boundry of the Prophet's Tomb enclosure to his pulpit Minbar Nabawi westwards. It is a relatively small but very special area named Rawdah ul-Jannah litarally meaning the "Garden of Paradise" see note, also known as the Rawdaht min Riyad ul-Jannah and Rawdah Sharifah الروضة الشريفة due to its sanctity being mentioned in one of the Ahadith see note 1. Pilgrims attempt to visit the confines of the area, for there is a tradition that supplications and prayers uttered here are never rejected. Contents Hide/Show Overview Notable Structures Mihrab Nabawi Minbar Nabawi Pulpit of the Prophet Mukabariyya Muazzin's Platform Bab ul-Taubah Notable Pillars Ustawana Harras Gallery Notes See Also References Overview The Rawdah ul-Jannah, general view of the area, with Mihrab Nabawi to the left and Minbar Nabawi partially visible to the right. In Islamic tradition the Riad ul-Jannah is considered to be a part Jannah Paradise. It was narrated from Abu Hurayrah that Muhammad said, "The area between my house and my minbar is one of the gardens of Paradise, and my minbar is on my cistern hawd see Note 2." Entrance into the area is not always possible, especially during the Hajj season, as the space can only accommodate a few hundred people. Rawdah ul-Jannah is carpeted green in contrast to the rest of the mosque carpeted red. Although commonly called Riyad ul-Jannah رِيَاضِ الْجَنَّةِ, the correct term would be Rawdah روضة. The Hadith is narrated by Malik from Abdullah ibn Abi Bakr; "‏ مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ ‏" circa 622 CE A Panoramic view of the Rawdah ul-Jannah green carpeted area, with mehrab nabawi in the far background center and mukabariyya right. The Suffah platform during the time of prophet Muhammad after the Qiblah shift to Mecca would have been somewhere close to the pillars at the boundry of green carpet. Though historically the area of Riyadhul Jannah has varied over the centuries and due to change in the constructions, today the approximate area of Rawdah ul-Jannah is about 22 meters by 15 meters. Notable Structures circa 622 CE Mihrab Nabawi The Mihrab Nabawi is one of the six mehrabs of prophet's mosque, it was only a commemorative mehrab at Masjid al-Nabawi and marks the spot from where prophet Muhammad used to lead prayers. Up until recently December 2017 this mehrab has remained a commemorative one and the Imams used to lead prayers from the Mihrab Uthmani. It is richly decorated with patterns and gold-plated calligraphic inscriptions. circa 622 CE Minbar Nabawi Pulpit of the Prophet The current Minbar Nabawi, was placed in the mosque by Qaitbey in the late fifteenth century and is still in use. The original minbar Arabic مِـنـۢبَـر‎ used by Muhammad was a "wood block of date tree". This was replaced by him with a tamarisk one, which had dimensions of 50 cm × 125 cm 20 in × 49 in. Also in 629, a three staired ladder was added to it. The first two caliphs, Abu Bakr and Umar, did not use the third step "due to respect for the Prophet", but the third caliph Uthman placed a fabric dome over it and the rest of the stairs were covered with ebony. circa 622 CE Mukabariyya Muazzin's Platform Also known as the Muazzin's platform, it is situated at the appriximate spot where Bilal Habashi used to stand over the wall of the Prophet's Mosque to declare the Adhan. The height of the platform is also approximately same as that of the height of the mosque's at the time of the Prophet. Before the introduction of loud speakers the muazzins at the Two Mosques would call Adhan from one of the minarets but in 1970s Muazzin platforms were installed in both Masjid al-Nabawi and Masjid al-Haram. circa 622 CE Bab ul-Taubah The Bab ul-Touba the gate of forgiveness, also known as Bab Sayeda Aiesha or Bab ul-Wufud, is located in the western wall of Rawdha al-Sharifa enclosure between the Ustwana e Wufud column of the delegations and Ustwana e Hars the column of the guards. According to tradition this is the entrance that was used by Prophet Muhammad to enter mosque. The actual position of the door is approximately 8-10 feet behind the current location, now it is situated within the Rawdah ul-Jannah and book shelves inspect have been placed in front of it. Notable Pillars circa 622 CE The Rawdha al-Sharifah or the Riyadhul Jannah contains at least eight known columns or pillars with which a tradition is attributed. Three of these the delegations' column, the guards' column and the bed column are located in the western enclosure wall of the Prophet Muhammad's Tomb Chamber. Two of the columns the column of tawbah and the column of Aiesha are located on east-west axis a little to the north-east of the Mihrab Nabawi. One of these the column of the perfume column, traditionally the most important one, is located directely behind the Mihrab of the Prophet. These columns bear an embosed-circular calligraphic sign marking the original location of the tree-trunks which once supported the roof of the Masjid an-Nabawi. Gallery Want to use our images? Notes Note 1 Kitab al-Qiblah Hadith Yahya related to me from Malik from Abdullah ibn Abi Bakr from Abbad ibn Tamim from Abdullah ibn Zayd al-Mazini that the Messenger of Allah, may Allah bless him and grant him peace, said, "What is between my house and my mimbar is one of the meadows of the Garden." Note 2 The part of the Hadith where the Minbar is said to be located over a cistern Hawd is an addition reported by Imam Bukhari. Note Historically various scholars have interpreted the term riyadhul jannah with a number of meanings. According to Hafiz ibn Hajjar; concisely explains what the scholars have interpreted; means, that this section of the Prophet's mosque is a virtual part of the eternal paradise and it is just as blessed as the that. And that this section will be taken to be a part of the "Islamic Heaven" in the Qiyamah. According to ibn Hazzam; this is a figure of speach and it means that by offering prayers here a person will enter Jannah and this is exactly as we say about a pleasent day; what a heavenly day. See Also Qibla Wall Ottoman Prayer Hall Tomb of Prophet Muhammad Bab as-Salam Bab al-Baqi' References Malik ibn Anas. "Hadith Muwatta Imam Malik. Ariffin, Syed Ahmad Iskandar Syed 2005. Architectural Conservation in Islam Case Study of the Prophet's Mosque. Penerbit UTM. pp. 88–89, 109. ISBN 978-983-52-0373-2. "Islamic Guidelines for Visitors to the Prophet's Mosque". Islam-QA. It is prescribed for the one who visits the Prophet's Mosque to pray two rakats in the Rawdah or whatever he wants of supplementary prayers, because it is proven that there is virtue in doing so. It was narrated from Abu Hurayrah that the Prophet said, "The area between my house and my mimbar is one of the gardens of Paradise, and my mimbar is on my cistern h Doris Behrens-Abouseif; Stephen Vernoit 2006. Islamic art in the 19th century tradition, innovation, and eclecticism. BRILL. p. 22. ISBN 978-90-04-14442-2. Ustadz Adi Hidayat mengatakan, sebagai Muslim sejati hendaknya memberikan doa terbaik untuk orang yang meninggal dunia. / DESKJABAR - Kejadian yang menimpa artis Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Andriansyah, baru-baru ini sangat mengejutkan banyak orang. Ustadz Adi Hidayat mengatakan, sebagai Muslim sejati hendaknya memberikan doa terbaik untuk orang yang meninggal dunia. Dalam kajiannya, ia menjelaskan surah Al-A'raf ayat 34 yang artinya "Dan setiap umat mempunyai ajal batas waktu. Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun." > Baca Juga Kirim Doa untuk Orang yang Sudah Meninggal, Buya Yahya Jenazah bisa Mendengar Baca Juga Roy Suryo Pastikan Video IG Story Sopir Vanessa Angel Bisa Dipulihkan, 'Siap Membantu!' Dikutip Desk Jabar dari YouTube/LH Lentera Hati yang diunggah pada 14 Januari 2021, Ustadz Adi Hidayat mengatakan seluruh umat, baik itu orang yang biasa, artis, ustadz, kyai, pejabat, petinggi negara, presiden, raja, sultan bahkan Nabi Muhammad SAW yang merupakan kekasih Allah pada akhirnya "dipanggil" oleh Sang Maha Kuasa. Lantas apa yang dapat kita lakukan sebagai orang yang masih hidup? Sumber Youtube LH Lentera Hati Raudhah berasal dari Bahasa Arab yang berarti taman. Raudhah merupakan tempat yang paling mulia di Masjid Nabawi, Madinah. Dahulu tempat ini merupakan area antara rumah Nabi Muhammad dan mimbar tempat beliau berkhutbah di Masjid Nabawi yang asli, sebelum mengalami perluasan. Tempat seluas + 330 m2 ini merupakan tempat yang selalu didatangi para jamaah umroh/haji yang berziarah ke Masjid Nabawi karena termasuk salah satu tempat yang dipercaya memiliki keistimewaan. Tidak ada doa khusus di tempat ini, namun para ulama banyak yang menekankan untuk memperbanyak istighfar. Rasulullah SAW bersabda ما بين بيتي ومنبري رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ “Di antara rumahku dan mimbarku ada raudhah min riyadhil Jannah [sebuah taman di antara taman-taman surga].” [HR. Bukhari] Makna hadits ini menyatakan bahwa raudhah mempunyai keistimewaan tersendiri dan umat muslim yang melaksanakan sholat disana seolah-olah mereka sedang duduk di salah satu taman surga. Maka shalat yang dilakukan di sana berpahala banyak. Rafiq mengisahkan dalam bukunya, hal ini disebabkan karena dahulu Rasulullah SAW lebih memakmurkan area raudhah ini daripada bagian lainnya. Terbukti saat Rasulullah SAW berada di masjid, beliau lebih senang mengerjakan salat sunah di Raudhah, ketika menggelar taklim Rasulullah SAW memilih untuk menggelarnya di raudhah dan ketika datang beberapa tamu dari luar kota Rasulullah SAW pun menemuinya di raudhah. Dari Ibnu Hajar rahimahullah juga menyebutkan bahwa Tempat ini seperti taman surga. Orang yang memasukinya akan mendapat ketenangan dan kedamaian batin. Beribadah di tempat ini akan membuat pelakunya masuk surga Kelak raudhah akan dipindahkan ke surga dan menjadi salah satu taman di akhirat. [Diolah dari berbagai sumber] Laporan Wartawan Widy Hastuti - Kabar duka baru-baru ini disampaikan oleh pedangdut tersohor Tanah Air, Elvy baru-baru ini Elvy Sukaesih tampak bercucuran air mata melepas kepergian sosok pria ini di kabar duka yang disampaikan Elvy Sukaesih tersebut ikut membuat netizen hingga beberapa posohor Tanah Air ikut diketahui, Elvy Sukaesih merupakan pedangdut legendaris Tanah Air yang kesuksesannya tak perlu diragukan Elvy sendiri mulai dikenal masyarakat luas pada awal tahun itu, Elvy didapuk menjadi penyanyi pendamping Rhoma Irama pada Orkes Melayu [OM] punya karier moncer, Elvy akhirnya berpisah dari Soneta pada 1975 dan memilih bersolo suara emas dan talentanya yang memikat, Elvy pun tetap eksis hingga kini dan terus dikagumi saking suksesnya, Elvy pun sampai dijuluki sebagai Ratu Dangdut muncul di layar kaca, Elvy kini tampak aktif di media sosial dan rajin membagikan sederet tak seperti biasanya, baru-baru ini Elvy justru mendadak menyampaikan kabar itu diketahui dari unggahan di akun Instagramnya elvy_sukaesih pada Sabtu [17/07/2021].Dalam unggahan itu, pedangdut berusia 70 tahun itu awalnya mengunggah sebuah foto dirinya saat hadir di sebuah acara sendiri, Elvy terlihat berdiri anggun dengan seorang pria seraya memegangi sebuah biasa, penampilan Elvy terlihat cetar membahana dengan gaun mentereng warna itu, pria di samping Elvy terlihat berpakaian simple dengan jaket punya usut, sosok pria disamping Elvy adalah desainer Tanah Air bernama Muzni Dhawiya Zaida ini lantas mengabarkan bahwa sosok desainer sekaligus sahabatnya tersebut telah meninggal dunia."Innalilahi Wa Inna Ilaihi Rojiun. Turut Berduka yang mendalam Atas Wafatnya Designer Tanah Air, Sahabat Kami MUZNI FAQIH muz[email protected]_faqih," tulisnya disertai emoji hanya itu, Elvy pun tampak bercucuran air mata saat melepas kepergian sahabatnya begitu, Elvy tak lupa memanjatkan doa dan kalimat menyentuh untuk mendiang sahabatnya tersebut."Semoga almarhum husnul khotimah dalam ampunan, rahmar dan ridho Allah dan Ridho Rasulullah Muhammad SAW.""Semoga Allah jadikan kubur berliau Raudhoh min Riyadhil Jannah Min Ahlil Khaiiir, Ahli Jannah dan semoga Allah berikan kesabaran dan kebatahan kepada seluruh keluarga. Sehat afiat dalam lindungan dan rahmat Allah SWT," tulis pedangdut legendaris hal itu, pedangdut Kristina dan para netizen pun langsung memberikan ucapan belasungkawa."Innalilahi Wainnailaihi Rojiun turut bduka cita yang mendalam umi sayang , insyaAllah almarhum husnul khotimah n ditempatkan di tempat yang mulia disisi-NYA," tulis akun pedangdut Kristina."Semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah SWT aamiin," tambah akun arizkha1"Turut berduka cita Umi," sahut akun anissakartila."Inalillahi wainailaihi rojiun..semoga husnul khotimah..amin yra," timpal akun linzzlupin.[*]Artikel Asli Sabtu, 27/Janu/2018 0141 WIB MADINAH [ - Salah satu tempat yang dimuliakan Allah Swt di Masjid Nabawi, saat ini dikenal dengan Raudhah. Tempat seluas sekitar 330 M persegi itu menjadi tempat yang diburu dan tak akan dilewatkan para jamaah Umrah atau Haji yang berziarah ke Masjid Nabawi. Mereka rela berdesakan antri untuk sekadar shalat dua rakaat atau berdoa. Rasuk Saw bersabda "Di antara rumahku dan mimbarku ada raudhah min riyadhil Jannah [sebuah taman di antara taman-taman surga." [HR. Bukhari]Dalam hadist lainnya disebutkan, Shalat di masjidku ini lebih utama daripada shalat di masjid-masjid lain, kecuali di Masjid Haram." [HR. Ahmad]Pantauan di Masjid Nabawi, Madinah Jumat [26/1/2018] jamaah antre di Babussalan, jalan menuju Raudhah. Ribuan jamaah dari berbagai penjuru dunia antre untuk sholat dan berdoa sesuai harapannya di Raudhah banyaknya orang akan berdoa bahkan berebut masuk ke Raudhah, maka area tersebut selalu dijaga Polisi Arab Saudi atau Askar. Semua orang yang akan masuk diawasi bila sampai salah akan ditegur atau dilarang Tour Albilad Universal Ust Ratoni mengatakan, Raudhah selalu tamai sepanjang waktu. Banyak jamaah masuk Raudhah jam dini hari karena agak sepi. Kalau pagi atau siang hari, apalagi sesudah waktu sholat pasti Kapok ke RaudhahDisinilah jamaah harus pandai memilih vwaktu tepat ke Raudhah. Mencapai rahmat dan ridlo Allah Swt memang harus berjuang. Salah satunya ingin berdoa di tempat mulia seperti Raudhah itu."Pasti banyak hambatannya termasuk padat, harus antre bahkan berjalan malam hari. Tapi Allah menjanjikan nikmat dan pahala lebih di Raudhah," katanya menjawab Jumat [26/1/2018].Meski butuh perjuangan berat, lanjut dia, tak menyurutkan niat umat Islam untuk sholat dan berdoa di Raudhah. Meski antre dan berdesakan tetap banyak jamaah ihlas menjalaninya."Buktinya banyak jamaah saya [Albilad] ingin berulang-ulang sholat dan berdoa di Raudhah. Meski berat dan harus antre saya tetap ingin beribadah di tempat mulia itu" tukas Toni, sapaan akrab jamaah Umrah asal Semarang mengaku rela antre karena ingin mendapatkan keutamaan divRaudhah. "Kita bisa sholat dan berdoa di tempat yang mustajab. Alangkah bahagianya jika doa dan cita-cita dikabulkan Allah Swt," katanya pekerja swasta itu, sedikinya sudah dua kali berdoa di Raudhah sepanjang hari Jumat ini. Ada kebahagiaan tersendiri bisa berdoa dan beribadah di Raudhah. "Banyak kelebihan pahalan dijanjikan Allah Swt dan kita berdoa semoga seluruh rangkaian ibadah dan Umrah ini diterima di sisi-Nya," papar sama disampaikan jamaah asal NTB, Ahmad Maedani. "Memang harus berjuang berat untuk mencapai Raudhah. Tapi kalau bisa ingin terus beribadah dan berdoa di Raudhah," kata pemenang hadiah Amitra Berbagi Berkah itu, jauh-jauh dari Tanah Air ke Masjid Nabawi kalau bisa beribadah yang banyak, ihlas dan ditambah berdoa di Raudhah."Semoga doa dan harapan kita dikabulkan. Dan kelak bisa menunaikan ibadah Haji atau Umrah lagi sehingga bisa ziarah dan berdoa di Raudhah lagi," tegas Ahmad Maedani.[helmi] Video yang berhubungan Doa Terbaik untuk Orang Meninggal Dunia, Ustadz Adi Hidayat Supaya Diampuni DosanyaKeutamaan Berdoa di Raudhah – Dewangga Lil Hajj Wal Umroh Di dalam Masjid Nabawi terdapat sebuah tempat yang disebut oleh Nabi Muhammad ﷺ dengan Raudhah min riyadhil jannah taman dari taman-taman surga. Banyak yang bertanya bagaimana tulisan Raudhah Min Riyadhil Jannah, berikut tulisannya dalam hadits Kami sudah berupaya untuk mendapatkan hadits-hadits yang berbicara tentang Raudhah Asy-Syariah ini. Namun kami belum berhasil mendapatkan hadits-hadits yang menerangkan tentang Raudhah kecuali dua hadits. Dari Abdullah bin Zaid Al Maaziniy radliallahu anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda,”Tempat yang ada diantara rumahku dan mimbarku adalah raudhah taman di antara taman-taman surga.” Dengan demikian Raudhah merupakan salah satu tempat yang paling mulia di bumi ini. Syaikh Abdul Azis bin Abdullah bin Baz rahimahullah saat memberikan keterangan tentang hadits tentang Raudhah di atas di antaranya mengatakan, “Hadits ini menunjukkan keutamaan tempat antara rumah Nabi ﷺ dan mimbarnya. Tentunya selama tidak menyusahkan orang lain atau mengganggu mereka yang ingin shalat di dalamnya sebagaimana dia shalat.”[v] Para peziarah Masjid Nabawi hendaknya berusaha keras untuk bisa melaksanakan shalat nafilah di Raudhah Asy-Syarifah. Sehingga para ulama menetapkan bahwa setiap Muslim yang mampu untuk melaksanakan shalat nafilah di Raudhah tanpa menimbulkan bahaya dan gangguan terhadap Muslim yang lain hendaklah melaksanakan shalat nafilah di dalamnya. Para ulama berbeda pendapat tentang maksud dari sabda Nabi Muhammad ﷺ “ Tempat yang ada di antara rumahku dan mimbarku adalah Raudhah taman diantara taman-taman surga.” Ada tiga pendapat tentang maksud dari sabda Nabi ﷺ ini[ix] Seperti taman dari taman-taman surga dalam hal diperolehnya kebahagiaan dan turunnya rahmat dengan melakukan ibadah di dalamnya. Melakukan ibadah di Raudhah asy-syarifah merupakan jalan yang akan menyampaikan seseorang masuk ke dalam surga. Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili sendiri meyakini bahwa Raudhah itu taman surga secara hakiki. Kami belum mendapatkan tulisan ahli ilmu yang secara khusus dan mendalam membahas masalah tersebut. Hanya saja Syaikh Sulaiman ar-Ruhaili menyatakan bahwa pendapat yang shahih dari ahli ilmu adalah bahwa tempat yang berada antara rumah nabi ﷺ dan mimbarnya merupakan taman dari taman-taman surga secara hakiki. Setiap tempat yang didalamnya Allah Ta’ala diingat dan ada halaqah dzikir maka itu merupakan Raudhah min riyadhil Jannah- sebuah taman dari taman-taman surga. Sebab Nabi ﷺ secara jelas menunjukkan lokasinya dan tidak menyebutkan sebuah aktifitas berupa dzikir. Berikut ini beberapa persoalan ringan yang mungkin saja sering ditanyakan oleh sebagian dari kaum Muslimin. Salah satu amalan yang dibolehkan untuk dilakukan saat seorang Muslim berada di Raudhah adalah berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana penjelasan Syaikh Abdul Azis bin Baz rahimahullah Ta’ala di atas. Sebab doa yang mengandung dosa dan memutuskan hubungan silaturrahim tidak akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana dalam hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata, ”Rasulullah ﷺ bersabda, Para ulama telah menjelaskan bahwa amalan sunnah yang sangat dianjurkan saat berada di Raudhah adalah melaksanakan shalat nafilah. [xii] Namun shalat nafilah bukan hanya satu-satunya amalan yang dianjurkan untuk dilakukan di dalamnya. Hanya saja ada sebuah saran dari Syaikh Abdul Azis bin Baz rahimahullah agar seorang Muslim yang sudah melaksanakan shalat nafilah di Raudhah itu segera beranjak meninggalkan Raudhah dan mencari tempat lainnya saat ingin membaca al-Quran bila sudah begitu banyak orang yang juga berkeinginan untuk melaksanakan shalat di dalamnya sebagaimana yang dia lakukan. Padahal kesimpulan tersebut berbasis logika sederhana saja bukan dibangun di atas pengetahuan yang luas terkait berbagai dalil tentang keutamaan shaf pertama dalam shalat berjamaah dan pengetahuan tentang bagaimana praktek para sahabat dan ulama salaf dalam kesehariannya pada masa itu dalam menjalankan shalat berjamaah di Masjid Nabawi. ” Tempat yang ada diantara rumahku dan mimbarku adalah raudhah taman di antara taman-taman surga.” Dalam hadits ini Nabi ﷺ tegas menyatakan bahwa Raudhah itu lokasinya adalah antara rumahnya, yaitu rumah yang dihuni oleh Aisyah radhiyallahu anha dengan mimbarnya. Dengan demikian jelas sekali bahwa Raudhah bukanlah makam Nabi ﷺ. Argumen berikutnya adalah sebagaimana yang disampaikan oleh Syaikh Sulaiman ar Ruhaili bahwa Raudhah itu secara yakin merupakan bagian dari Masjid Nabawi sehingga shalat nafilah di dalamnya dianjurkan. Dari sini semakin jelas bahwa Raudhah bukanlah lokasi makam Nabi Muhammad ﷺ. Penegasan Syaikh Sulaiman Ar Ruhaili bahwa Makam Nabi ﷺ bukanlah di masjid sama persis dengan penegasan dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah. Oleh karenanya, makam Nabi ﷺ ini dijaga dan dipagari dengan tiga buah dinding. Semoga tulisan tentang mengenal Raudhah Asy-Syarifah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. [xvi] Al-Qaul Al-Mufid ala Kitabit tauhid, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Jilid 1, Dar Ibnul Jauzi, Saudi Arabia, Cetakan kedua, Muharram 1424 H, hal. Doa Terbaik untuk Orang Meninggal Dunia, Ustadz Adi Hidayat Supaya Diampuni Dosanya Ustadz Adi Hidayat mencontohkan doa terbaik untuk orang meninggal supaya diampuni dosa-dosanya. Baca Juga Hari Pahlawan Nasional 10 November 2021, KAI Siapkan Ribuan Voucher GRATIS! Keutamaan Berdoa di Raudhah – Dewangga Lil Hajj Wal Umroh Tidak ada doa khusus di tempat ini, namun para ulama banyak yang menekankan untuk memperbanyak istighfar. Makna hadits ini menyatakan bahwa raudhah mempunyai keistimewaan tersendiri dan umat muslim yang melaksanakan sholat disana seolah-olah mereka sedang duduk di salah satu taman surga. Newsletter Want more stuff like this? Get the best viral stories straight into your inbox! Raudhah Asy-Sarifah atau kadang disebut Raudhah Min Riyadhil Jannah, demikian sebutan yang populer bagi tempat ini, merupakan tempat paling utama di dalam Masjid Nabawi. Di dalam Masjid Nabawi terdapat sebuah tempat yang disebut oleh Nabi Muhammad ﷺ dengan Raudhah min riyadhil jannah taman dari taman-taman surga. Apa maksudnya? Tulisan ini akan mengulas tentang apa itu Raudhah, keutamaannya, maknanya, adakah amalan yang disunnahkan untuk dilakukan di dalamnya dan yang lainnya. Raudhah taman ini merupakan bagian dari Masjid Nabawi. Raudhah terletak di dalam masjid Nabawi. Lokasinya antara rumah Nabi Muhammad ﷺ yaitu rumah tinggal Aisyah radhiyallahu anha dan mimbar Nabi Muhammad ﷺ . Terdapat sejumlah pendapat mengenai batas-batasnya. Batasnya di timur adalah rumah Aisyah radhiyallahu anha. Dari barat adalah mimbar yang mulia. Dari selatan adalah kiblat dan dari arah utara adalah garis sejajar dengan ujung rumah Aisyah radhiyallahu anha. Luas Raudhah adalah 330 m2 dengan panjang 22 m dan lebarnya 15 m.[i] Tulisan Raudhah Min Riyadhil Jannah Banyak yang bertanya bagaimana tulisan Raudhah Min Riyadhil Jannah, berikut tulisannya dalam hadits رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ Hadits Tentang Raudhah Min Riyadhil Jannah Hadits Raudhah min riyadhil Jannah Artinya Kami sudah berupaya untuk mendapatkan hadits-hadits yang berbicara tentang Raudhah Asy-Syariah ini. Namun kami belum berhasil mendapatkan hadits-hadits yang menerangkan tentang Raudhah kecuali dua hadits. Sebenarnya ada tiga hadits yang kami temukan, hanya saja yang satu sama persis redaksinya dengan yang lain. Hanya berbeda jalur periwayatan saja. Akhirnya yang kami ambil baru dua ini ini. Berikut ini hadits yang menerangkan tentang keberadaan raudhah di Masjid Nabawi عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ الْمَازِنِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ Dari Abdullah bin Zaid Al Maaziniy radliallahu anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda,”Tempat yang ada diantara rumahku dan mimbarku adalah raudhah taman di antara taman-taman surga.” [Hadits Bukhari Bab Keutamaan Tempat dan Shalat padanya Antara Qubur Nabi ﷺ dan Mimbar pada Masjid Nabawi Raudlah.][ii] عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ وَمِنْبَرِي عَلَى حَوْضِي Dari Abu Hurairah radliallahu anhu dari Nabi ﷺ bersabda, “Di antara rumahku dan mimbarku adalah raudhah taman di antara taman-taman surga dan mimbarku berada pada telagaku di surga “. [Hadits Bukhari Bab Keutamaan Tempat dan Shalat padanya Antara Qubur Nabi ﷺ dan Mimbar pada Masjid Nabawi Raudlah.][iii] Baca juga Keutamaan Ziarah ke Madinah Keutamaan Raudhah Min Riyadhil Jannah Sumber gambar Sebagaimana telah dijelaskan dalam hadits di atas bahwa Raudhah ini merupakan taman di antara taman-taman surga. Dengan demikian Raudhah merupakan salah satu tempat yang paling mulia di bumi ini. Orang yang beribadah di dalamnya akan merasakan ketentraman dan kegembiraan yang tidak dirasakannya di tempat yang lain.[iv] Syaikh Abdul Azis bin Abdullah bin Baz rahimahullah saat memberikan keterangan tentang hadits tentang Raudhah di atas di antaranya mengatakan, “Hadits ini menunjukkan keutamaan tempat antara rumah Nabi ﷺ dan mimbarnya. Ia merupakan tempat yang diberkahi yang sudah selayaknya diketahui kedudukannya dengan shalat dan berdoa di dalamnya serta yang semacam itu. Hal ini karena Raudhah tersebut memiliki kemuliaan. Oleh karenanya, dianjurkan bagi orang yang mengunjungi Masjid Nabawi untuk shalat di dalamnya karena ia merupakan Raudhah Mubarokah taman yang diberkahi. Inilah yang dikehendaki dengan hadits ini. Dianjurkan bagi orang yang mengunjungi Masjid Nabawi agar shalat di Raudhah. Membaca al-Quran dan berdoa di dalamnya juga tidak apa-apa. Tentunya selama tidak menyusahkan orang lain atau mengganggu mereka yang ingin shalat di dalamnya sebagaimana dia shalat.”[v] Syaikh Sulaiman ar-Ruhaili juga menegaskan bahwa hadits Nabi ﷺ yang menyebutkan bahwa tempat antara rumahnya dengan mimbarnya adalah taman dari taman-taman surga itu berkonsekuensi bahwa tempat ini merupakan tempat yang paling utama di Masjid Nabawi. Beliau mengatakan bahwa sebagian penuntut ilmu berpendapat shalat nafilah di bagian manapun di Masjid Nabawi adalah sama. Ini pendapat yang keliru. Shalat Nafilah di Raudhah lebih utama dari tempat lain di Masjid Nabawi karena keutamaan tempatnya dan memang ini juga bagian dari Masjid Nabawi.[vi] Sumber gambar Baca juga Keutamaan Masjidil Haram Keutamaan Shalat di Raudhah Shalat di Raudhah asy-Syarifah itu lebih utama daripada shalat di bagian lainnya dari Masjid Nabawi kecuali shalat wajib. Untuk shalat wajib maka yang lebih utama adalah berada di shaf pertama meskipun berada di luar Raudhah. Shalat wajib di shaf pertama ini tetap lebih utama daripada shalat wajib di Raudhah. Para peziarah Masjid Nabawi hendaknya berusaha keras untuk bisa melaksanakan shalat nafilah di Raudhah Asy-Syarifah. Ibnu Al-Qasim berkata, ”Tempat shalat nafilah yang paling disukai di Masjid Nabawi adalah di Raudhah sedangkan untuk shalat fardhu adalah di shaf yang pertama.”[vii] Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili mengatakan bahwa shalat nafilah di Raudhah itu lebih utama daripada shalat nafilah di bagian lain dari Masjid Nabawi karena pertama tempat itu sendiri memiliki keutamaan, yang kedua karena tempat itu secara yakin adalah bagian dari Masjid Nabawi. Sehingga para ulama menetapkan bahwa setiap Muslim yang mampu untuk melaksanakan shalat nafilah di Raudhah tanpa menimbulkan bahaya dan gangguan terhadap Muslim yang lain hendaklah melaksanakan shalat nafilah di dalamnya.[viii] Baca juga Pengertian Bulan Haram Arti & Maksud Raudhah Raudhah Min Riyadhil Jannah Adalah Taman surga? Sumber gambar Para ulama berbeda pendapat tentang maksud dari sabda Nabi Muhammad ﷺ “ Tempat yang ada di antara rumahku dan mimbarku adalah Raudhah taman diantara taman-taman surga.” Ada tiga pendapat tentang maksud dari sabda Nabi ﷺ ini[ix] Seperti taman dari taman-taman surga dalam hal diperolehnya kebahagiaan dan turunnya rahmat dengan melakukan ibadah di ibadah di Raudhah asy-syarifah merupakan jalan yang akan menyampaikan seseorang masuk ke dalam raudhah itu sendiri memang merupakan bagian dari surga dan akan dipindah ke surga pada hari kiamat. Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili sendiri meyakini bahwa Raudhah itu taman surga secara hakiki. Artinya beliau cenderung kepada pendapat yang ketiga yang menyatakan bahwa lokasi Raudhah itu sendiri memang bagian dari taman Surga.[x] Ketiga pendapat itu yang sampai saat ini masih menjadi rujukan para ulama saat menerangkan maksud dari Raudhah adalah satu taman dari taman-taman Surga. Kami belum mendapatkan tulisan ahli ilmu yang secara khusus dan mendalam membahas masalah tersebut. Hanya saja Syaikh Sulaiman ar-Ruhaili menyatakan bahwa pendapat yang shahih dari ahli ilmu adalah bahwa tempat yang berada antara rumah nabi ﷺ dan mimbarnya merupakan taman dari taman-taman surga secara hakiki. Maksud dari taman surga ini bukan halaqah dzikir sebab halaqah dzikir ada di mana-mana baik di Masjid nabawi maupun yang lain. Setiap tempat yang didalamnya Allah Ta’ala diingat dan ada halaqah dzikir maka itu merupakan Raudhah min riyadhil Jannah- sebuah taman dari taman-taman surga. Akan tetapi Raudhah yang disebut oleh Nabi ﷺ ini memiliki kekhususan dan ia merupakan taman dari taman-taman surga yang hakiki. [xi] Dengan demikian penafsiran raudhah sebagai halaqah dzikir itu merupakan interpretasi yang tidak memiliki relevansi yang kuat dengan zhahir hadits tersebut. Sebab Nabi ﷺ secara jelas menunjukkan lokasinya dan tidak menyebutkan sebuah aktifitas berupa dzikir. Wallahu a’lam Baca Juga– Jam Digital Masjid Amurang– Jam Digital Masjid Buranga– Jam Digital Masjid Boroko Tanya Jawab Seputar Raudhah Berikut ini beberapa persoalan ringan yang mungkin saja sering ditanyakan oleh sebagian dari kaum Muslimin. Adakah doa khusus di Raudhah? Salah satu amalan yang dibolehkan untuk dilakukan saat seorang Muslim berada di Raudhah adalah berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana penjelasan Syaikh Abdul Azis bin Baz rahimahullah Ta’ala di atas. Hanya saja, perlu dicatat bahwa tidak didapati, sejauh yang kami ketahui, adanya doa yang bersifat khusus yang perlu dibaca seorang Muslim saat berada di Raudhah asy-syarifah ini. Seorang Muslim diperbolehkan untuk berdoa apa saja yang dia inginkan baik untuk urusan dunia atau pun akhirat selama tidak mengandung dosa dan memutuskan hubungan silaturrahim . Sebab doa yang mengandung dosa dan memutuskan hubungan silaturrahim tidak akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana dalam hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata, ”Rasulullah ﷺ bersabda, لا يَزَالُ يُسْتَجَابُ للعبدِ ما لم يَدْعُ بإِثْمٍ أو قَطِيعَةِ رَحِمٍ، ما لم يَستعجِلْ». قِيلَ يا رسولَ الله، ما الاستِعجال؟ قال يقول قَدْ دَعَوْتُ وقد دَعَوْتُ، فلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لي، فَيَسْتَحْسِرُ عندَ ذلك، ويَدَعُ الدُّعاءَ ”Seorang hamba akan senantiasa dikabulkan doanya selama dia tidak berdoa dengan suatu dosa atau memutus silaturrahim, selama dia tidak tergesa-gesa.” Ditanyakan kepada Nabi ﷺ, ”Apakah tergesa-gesa itu?” Nabi ﷺ bersabda,”Dia berkata,’Aku sudah berdoa. Aku sudah berdoa namun aku belum melihat doaku dikabulkan.” Ketika itu dia mulai merasa lelah lalu meninggalkan doa.” Selain itu hendaknya orang yang berdoa itu berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memenuhi seluruh sebab syar’i terkabulnya doa dan menghindari semua hal yang menghalangi dikabulkannya doa. Dengan demikian diharapkan doanya akan terkabul. Baca juga Doa Masuk Masjid Sesuai Sunnah Sumber gambar Adakah Amalan Sunat Di Raudhah? Para ulama telah menjelaskan bahwa amalan sunnah yang sangat dianjurkan saat berada di Raudhah adalah melaksanakan shalat nafilah.[xii] Namun shalat nafilah bukan hanya satu-satunya amalan yang dianjurkan untuk dilakukan di dalamnya. Seorang Muslim dianjurkan juga saat berada di dalamnya untuk duduk berdoa, berdzikir, i’tikaf, membaca Al-Quran dan berbagai ibadah dan ketaatan lainnya karena adanya pahala yang berlipat.[xiii] Hanya saja ada sebuah saran dari Syaikh Abdul Azis bin Baz rahimahullah agar seorang Muslim yang sudah melaksanakan shalat nafilah di Raudhah itu segera beranjak meninggalkan Raudhah dan mencari tempat lainnya saat ingin membaca al-Quran bila sudah begitu banyak orang yang juga berkeinginan untuk melaksanakan shalat di dalamnya sebagaimana yang dia lakukan. Demikian pula, dia tidak shalat di Raudhah saat tiba waktu shalat wajib namun pergi menuju shaf pertama dan menyempurnakan shaf-shaf yang ada dan tidak shalat di Raudhah dengan meninggalkan shaf pertama atau kedua. Jangan demikian. Hendaknya dia menyempurnakan shaf yang lebih awal meskipun di luar Raudhah. Dia tidak duduk di Raudhah namun dia justru harus menyempurnakan shaf yang lebih awal. Kemudian di akhir penjelasannya Syaikh bin Baz kembali mengingatkan bagi orang yang membaca al-Quran di Raudhah bila keberadaannya telah menghalangi orang lain masuk ke dalamnya atau mengganggu seseorang, maka hendaknya dia mencari lokasi lain di luar Raudhah untuk membaca al-Quran.[xiv] Saran dari Syaikh bin Baz ini sangat penting untuk diperhatikan. Sebab seorang Muslim karena keterbatasan ilmunya kadang justru meninggalkan perkara yang lebih utama dan memprioritaskan perkara yang kurang utama. Seperti yang dijelaskan oleh Syaikh bin Baz dan ulama lainnya bahwa shalat wajib berjamaah di shaf pertama di Masjid Nabawi itu jauh lebih besar keutamaannya dibandingkan dengan shalat di Raudhah. Kadang orang berpikir, Raudhah adalah tempat paling utama di Masjid Nabawi, logikanya berarti shalat jamaah juga lebih utama bila posisi seseorang di Raudhah. Ternyata para ulama yang mendalam ilmunya, tidak ada yang berpendapat demikian. Berarti ini cara pengambilan kesimpulan yang keliru. Namun kebanyakan orang tidak mengetahui dan terkadang lebih mengedepankan kesimpulannya sendiri. Padahal kesimpulan tersebut berbasis logika sederhana saja bukan dibangun di atas pengetahuan yang luas terkait berbagai dalil tentang keutamaan shaf pertama dalam shalat berjamaah dan pengetahuan tentang bagaimana praktek para sahabat dan ulama salaf dalam kesehariannya pada masa itu dalam menjalankan shalat berjamaah di Masjid Nabawi. Baca juga Hadits Tentang Bohong Yang Diperbolehkan Apakah Raudhah Makam Rasulullah ﷺ? Perbedaan Raudhah Nabi dan Makam Kubur Nabi. Sumber Youtube Berdasarkan Sabda Nabi Muhammad ﷺ, Raudhah bukanlah makam Rasulullah ﷺ. Coba kita lihat kembali hadits yang menjelaskan tentang lokasi Raudhah ini. مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ ” Tempat yang ada diantara rumahku dan mimbarku adalah raudhah taman di antara taman-taman surga.” Dalam hadits ini Nabi ﷺ tegas menyatakan bahwa Raudhah itu lokasinya adalah antara rumahnya, yaitu rumah yang dihuni oleh Aisyah radhiyallahu anha dengan mimbarnya. Saat Nabi masih hidup, raudhah sudah ada. Saat Nabi ﷺ meninggal dunia, beliau dikubur bukan di area antara rumahnya dan mimbar namun dikubur di rumah Aisyah radhiyallahu anha. Dengan demikian jelas sekali bahwa Raudhah bukanlah makam Nabi ﷺ. Argumen berikutnya adalah sebagaimana yang disampaikan oleh Syaikh Sulaiman ar Ruhaili bahwa Raudhah itu secara yakin merupakan bagian dari Masjid Nabawi sehingga shalat nafilah di dalamnya dianjurkan. Adapun kubur nabi ﷺ , kata beliau, tidak di masjid Nabawi dan bukan bagian dari Masjid Nabawi.[xv] Dari sini semakin jelas bahwa Raudhah bukanlah lokasi makam Nabi Muhammad ﷺ. Penegasan Syaikh Sulaiman Ar Ruhaili bahwa Makam Nabi ﷺ bukanlah di masjid sama persis dengan penegasan dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah. Syaikh Utsaimin mengatakan saat menjelaskan syubhat adanya kuburan di Masjid Nabawi beliau berkata, ”Argumentasi keempat, sesungguhnya kuburan tersebut bukan di masjid meskipun setelah terjadi perluasan Masjid Nabawi karena kuburan tersebut berada di ruangan yang terpisah dari masjid. Jadi, masjid masjid tidak dibangun di atas kuburan. Oleh karenanya, makam Nabi ﷺ ini dijaga dan dipagari dengan tiga buah dinding.[xvi] Tentunya selama berkunjung ke Masjid Nabawi harus selalu menjaga adab masjid baik yang sifatnya umum maupun khusus untuk masjid Nabawi. Semoga tulisan tentang mengenal Raudhah Asy-Syarifah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Bila ada kebenaran di dalamnya maka itu karena rahmat Allah semata dan bila kesalahan dan kekeliruan maka itu dari kami dan dari setan. Allah dan Rasul-Nya berlepas diri darinya. [i] [ii] [iii] [iv] [v] [vi] [vii] [viii] [ix] [x] [xi] [xii] [xiii] [xiv] ibid [xv] [xvi] Al-Qaul Al-Mufid ala Kitabit tauhid, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Jilid 1, Dar Ibnul Jauzi, Saudi Arabia, Cetakan kedua, Muharram 1424 H, hal. 399. Sumber Gambar

raudhah min riyadhil jannah bahasa arab